Thursday, June 21, 2007

Ketika PR Mampu Menembus Dunia Maya

RESENSI BUKU
Ketika PR Mampu Menembus Dunia Maya
Judul Buku : Cyber Public Relation
Penulis : Bob Julius Onggo
Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta 2004Tebal : xvii + 220 halaman
Tak dapat dipungkiri, kehadiran Public Relation (PR) sangat membantu proses dalam memperoleh good will atau kesan positif dari masyarakat luas akan keberadaan sebuah perusahaan atau instansi yang dinaunginya baik negeri maupun swasta. Begitu sebaliknya perusahaan atau instansi tersebut nampaknya juga sangat membutuhkan keberadaan PR, sehingga tampak keduanya tak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Seperti yang kita ketahui bahwasanya peran PR pada prinsipnya menghubungkan atau sebagai media/jembatan antara perusahaan dengan publiknya. Selain itu, PR juga merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang menunjang keberhasilan kebijakan dengan menjelaskan, menginformasikan atau mempromosikannya kepada publik sehingga tercipta saling pengertian dan etiket baik.Akan tetapi perkembangan dunia PR di Indonesia hingga awal tahun 2003 kemarin masih belum menampakkan hasil yang menggembirakan. Pasalnya, hampir sebagian besar aktivitas/kegiatan PR masih dilakukan dengan menggunakan metode konvensional. Hasilnya, tak jarang ketika dalam melakukan peran, fungsi dan tujuannya, PR seringkali membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu berbagai kebutuhan yang menunjang kegiatannya pun harus sudah dipersiapkan jauh sebelumnya. Dilihat dari segi waktu dan tenaga, tentu saja hal ini bisa dikatakan kurang efektif dan efisien. Sementara kebutuhan akses informasi juga seakan menuntut cepat. Melihat kondisi demikian, PR seakan dituntut untuk selalu dapat menerobos segala tantangan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan impian perusahaan/instansi bersangkutan.Namun sekarang, seiring berjalannya waktu perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) juga semakin canggih. Tak jarang dari kemajuan Iptek yang ada, seringkali menawarkan solusi dengan memberi kemudahan akan setiap kesulitan yang dihadapi dalam melakukan aktivitas pekerjaan termasuk PR. Salah satunya media komputer yang dilengkapi dengan internet. Sayangnya, tingkat kesadaran masyarakat terhadap manfaat teknologi seperti internet sampai saat ini masih minim. Hal ini terbukti dari cukup banyaknya perusahaan yang memiliki informasi dan ditaruh di dalam situs webnya, namun terkubur dalam kuburan informasi supercepat di dunia maya Karena kurang atau tidak ada yang mengunjunginya. Untuk itu, sungguh sayang sekali apabila kemudahan dari fasilitas ini hanya dilewatkan begitu saja.Media internet semula tidak dirancang untuk kepentingan komersial, namun sebagai alat komunikasi untuk menyebarluaskan informasi. Inilah kunci keberhasilan suatu bisnis di internet jika mengingat tujuan semula media internet diciptakan. Dengan kemampuan menyesuaikan tujuan media internet seperti semula, pada dasarnya kita bisa memanfaatkan sebagai media PR dan bisnis. Untuk mencapai hal itu, tentunya dibutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi sehingga kepercayaan massa dapat tercipta dan melibatkan hubungan yang saling memberikan manfaat dengan target public.Melalui buku berjudul Cyber Public Relation dalam starteginya membangun dan mempertahankan merek global di era globalisasi lewat media online, kiranya pas dalam menjawab problem sosial yang ada terutama dalam perkembangan dunia PR. Dengan memanfaatkan media online dalam hal ini internet diharapkan segala pekerjaan PR dapat dengan cepat dan mudah untuk diselesaikan. Tidak hanya itu, pengarang buku yang juga selaku Konsultan Pemasaran dan PR online, Bob Julius Onggo, memandang betapa banyak manfaat yang dapat diambil dengan menggunakan dunia maya sebagai salah satu alat dalam melangsungkan tugas dan mencapai tujuan. Menurutnya, di era yang serba digital seperti sekarang ini, sayang sekali apabila PR hanya berpangku tangan dan terkagum tanpa dapat memanfaatkan semaksimal mungkin. Melalui media inilah terbentuk suatu tren baru, suatu bentuk PR baru yang bisa disebut Cyber Public Relation atau disingkat dengan E-PR.Lebih dari itu, buku yang mampu mengundang komentar positif dari banyak praktisi ini juga mengupas tentang manfaat yang dihasilkan melalui E-PR. Dengan E-PR kita dapat melewati batas penghalang dan langsung dapat menyampaikan pesan-pesan korporat kepada target public, tanpa bergantung kepada reporter/wartawan atau bahkan editor untuk ditayangkan di media cetak demi membangun citra perusahaan. Selain itu, potensi-potensi besar juga akan kita dapatkan diantaranya komunikasi konstan yakni internet diibaratkan satpam atau sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24/7 (24 jam x 7 hari) dengan potensi target public seluruh dunia. Internet juga akan memungkinkan publiknya untuk merespons secara cepat dan serta merta akan semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dan pelanggan. Sedangkan untuk pasar global, internet secara otomatis telah menutup jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah kita terhubung ke dunia online. Konkretnya, kita akan dapat langsung berkomunikasi dengan pasar di Arab Saudi, investor di Swedia dan mitra bisnis di California dengan biaya yang sangat minim.Keuntungan lain yang akan didapatkan dengan menggunakan internet yakni terciptanya komunikasi dua arah. Komunikasi antara organisasi dan publik merupakan tujuan utama aktivitas E-PR karena aktivitasnya ini akan membantu dalam membangun hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline. Di sisi lain, biaya yang dikeluarkan pun tergolong lebih hemat bila dibanding pengeluaran iklan, karena tidak membutuhkan stationery atau biaya cetak. Dan terakhir interaktif. Sangat interaktifnya internet membuat kita dapat langsung memperoleh feedback dari pelanggan atau pengunjung situs web. Dengan demikian, kita bisa tahu keinginan dari publik sehingga tidak perlu lagi menebak-nebak.Pada dasarnya fokus utama E-PR oleh Bob Julius O. dijelaskan yakni membidik media online, seperti halnya media berita tradisional yang juga memiliki status online tersohor dan publikasi berorientasi web baik itu untuk kalangan konsumen maupun bisnis. Akan tetapi, jika tidak digabungkan dengan agen PR offline untuk meningkatkan liputan berita, aktivitas E-PR juga dapat dimaksimalkan untuk menggunakan penyampaian elektronik kepada organisasi media lokal, nasional, regional dan internasional. Dalam hal ini juga bisa termasuk penyampaian Press Release dan dokumen-dokumen penunjang di web baik di situs web korporat maupun di situs web mitra atau untuk industri sejenis atau complimentary (pelengkap). Selain itu, fokus lain E-PR adalah agar produk atau bisnis yang ditawarkan dapat disebutkan di bagian artikel editorial yang ada di situs web atau ezine lain yang terkenal.Buku ini tergolong menarik dan patut dibaca terutama oleh kalangan bisnis terlebih praktisi PR, karena selain satu-satunya buku pertama yang mengkaji tentang PR di dunia maya dan sengaja dikemas secara menarik oleh sang pangarang, juga dilengkapi dengan trik-trik dalam membangun sebuah brand melalui internet dan etika ber-email dalam E-PR. Sementara itu, dalam buku yang juga diwarnai dengan gambar dari beberapa situs web agar tidak membuat jenuh pembaca, juga mengkaji tentang hubungan antara E-PR dan E- Mail. Email tidak dapat lepas dari dunia bisnis maupun gaya hidup apalagi dalam konteks E-PR. Mengingat email juga merupakan sarana yang efektif untuk membangun dan meruntuhkan reputasi. Tak dapat dielakkan lagi, bisa dikatakan hampir semua perusahaan yang ingin menekan biaya komunikasi pasti akan menggunakan email sebagai alat komunikasi membangun komunitas online, menjual produk, dan menyediakan customer service yang baik.Lebih jauh, hampir saja penulis tak dapat menemukan sisa lemah dari buku ini, pasalnya sedemikian rupa pengarang menjelaskan sedetail mungkin sampai dengan tahap-tahap yang harus dilalui termasuk bagi para pemula. Akhirnya, antara kondisi mau dan tidak mau kita harus mengakui bahwasanya Cyber PR merupakan fenomena yang tidak terelakkan karena publik yang ada berkembang semakin luas dan tak terbatas. Meminjam kata-kata Christovita Wiloto, SE., MBA., seorang Managing Partner Power PR, kehadiran buku bertajuk dunia maya untuk kalangan bisnis dan praktisi PR telah mampu membuka paradigma tentang bagaimana berkomunikasi dan ber-PR. Karena pada dasarnya peran PR bukan saja secara fungsional berada di bawah Manager, melainkan pada setiap fungsi front liners dan Senior Executives sehingga dapat menghasilkan Corporate PR yang efektif. Selain itu, Cyber PR juga merupakan media yang sangat membantu penyebarluasan PR dalam era globalisasi. Selamat membaca!Erna YuliatiPenulis adalah Mahasiswa Public Relation Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Sumber: http://www.penulislepas.com/

No comments: